Mahasiswa STIKes Karya Husada Peduli Lingkungan

Mahasiswa STIKes Karya Husada Peduli Lingkungan




TANAM POHON: Ketua STIKes Karya Husada Dr Ns Ferry Agusman (tengah) dibantu mahasiswa baru (kanan-jongkok) siap menanam pohon di lingkungan kampus, Selasa (28/8). Kegiatan tersebut, sebagai bentuk kepedulian insan kampus terhadap kelestarian bumi.
 
MENGAWALI kegiatan pengenalan program studi (PPS) bagi mahasiswa baru, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang menggelar gerakan Eco Green dengan menanam pohon di lingkungan kampus setempat, Selasa (28/8). Gerakan penghijauan tersebut juga dilaksanakan pada Rabu (29/8), oleh para alumni sebagai bentuk bhakti alumni. 

Sebanyak 500 bibit pohon berbagai jenis disiapkan untuk ditanam, mulai dari tanaman pohon keras, tanaman langka, dan buah-buahan. Keberadaan pohon tersebut ke depan selain akan memberikan kesejukan udara di lingkungan, juga membuat suasana berkesan asri.

“Kegiatan menanam pohon ini, kami lakukan bersama dengan kegiatan pengenalan program studi bagi 604 mahasiswa baru dan para alumni sebagai bentuk kepedulian kami terhadap lingkungan. Hal itu, selaras dengan tema kegiatan PPS dan wisuda pada 19 September 2018 mendatang, yakni eco graduation,” kata Ketua STIKes Karya Husada Dr Ns Ferry Agusman, di sela-sela penanaman pohon.

Menurut Ferry, gerakan menanam pohon itu sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sekaligus memberikan pemahaman kepada mahasiswa akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan lingkungan.

“Sebagai perawat dan bidan dalam aktivitasnya akan selalu berkronstribusi terhadap penggunaan energi, dan ke depannya harus mampu menjadi agent social of change, yakni menjadi pelopor perubahan terhadap pemanfaatan energi yang ramah lingkungan,” kata dia.

Sebab dalam dunia medis ada beberapa alat yang digunakan tidak habis pakai, sehingga berpotensi menjadi sampah. Untuk itu, sebagai insan yang bergerak di dunia medis, mahasiswa perlu dibekali dan diberikan pemahaman mengenai kesadaran menjaga bumi.
 
Melalui profesi bidan dan perawat diusahakan mampu menanamkan pendidikan perilaku kesehatan kepada masyarakat. Sebut saja meminimalisir pembuangan sampah, lalu mengelola sampah, dan menanam pohon sebanyak-banyaknya.

Selain ditanamkan kepekaan dan kepedulian terhadap kelestarian alam, dalam rangkaian PPS, mahasiswa juga dibekali dengan semangat nasionalisme dan bela negara.

Dalam kesempatan itu, hadir sebagai nara sumber Dandim 0733 Kota Semarang yang memberikan semangat nasionalisme, Ombudsman Jateng mengulas materi mengenai sinergi antara pelaku kesehatan, pemerintah, dan masyarakat, serta perwakilan Badan Narkotika Nasional (BNN) yang membekali mahasiswa tentang cara meminimalkan konflik terhadap narkoba di lingkungan masyarakat.

 

Komentar