STIKES Karya Husada Beri Pendidikan Seks bagi Anak Usia Dini

STIKES Karya Husada Beri Pendidikan Seks bagi Anak PUAD
-    Metode Bercerita

Anak-anak siswa Paud Hj Siti Anisah berfoto bersama Pimpinan STIKES Karya Husada


KEPRIHATAN yang mendalam terhadap banyaknya kejahatan seksual bagi anak-anak mendorong Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Karya Husada Semarang memberikan pendidikan seks bagi anak usia dini. Kegiatan tersebut dilaksanakan di hadapan anak-anak Paud Hj Siti Anisah Sambiroto Tembalang Semarang, Rabu (18/10).

Dengan menghadirkan pendongeng ternama Kempho Antaka, STIKES Karya Husada berusaha memberikan pemahaman mengenai seks kepada anak dengan cara bercerita yang asyik, menghibur, namun mengena sasaran.

“Inilah dunia anak-anak kecil, maka untuk menyampaikan sebuah pesan pun juga harus sesuai dengan dunianya. Maka, dengan gaya mendongeng Puppet Show ala Kak Kempho, anak-anak akan bisa menerima pesan yang disampaikan, meski dengan janda dan menghibur,” tutur Ketua STIKES Karya Husada Dr Fery Agusman.

Menurut dia, kegiatan pendidikan seks pada anak yang juga merupakan penerapan dari Tri Dhama Perguruan Tinggi tersebut, penting dilaksanakan. Sebab, anak harus sejak dini mengetahui hal-hal yang sifatnya pribadi pada dirinya.

“Memberikan pendidikan seks pada anak sering kali dianggap hal tabu bagi orang tua. Padahal, pendidikan seks seharusnya sudah diberikan sejak dini, agar sejak kecil anak memahami anggota badan yang boleh dipegang orang lain dan yang tidak. Anak juga tahu siapa yang boleh membuka bajunya, hingga apa yang harus dilakukan ketika ada orang yang ingin menciumnya. Sehingga bila terjadi hal yang tidak diingikan, anak bisa mencegahnya atau menghindar,” katanya.

Dwi Indah Iswanti, Ketua Tim Departemen Jiwa dan Komunitas STIKES Karya Husada, menambahkan, memberi pendidikan seks sejak dini, akan dapat melindungi anak dari pelecehan seksual. Karena jika tidak mendapat pendidikan seksual sejak dini, ketika terjadi pelecehan seksual, anak yang tidak tahu menganggap hal itu biasa, padahal hal tersebut adalah masalah.

“Dengan memberi pendidikan seks, anak dapat melindungi organ intimnya dan tahu bagaimana cara bergaul yang sehat,” kata dia.

Menurut Indah, maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi tidak hanya mengancam remaja, tetapi eksploitasi seks juga pada anak di bawah umur. Bbahkan, misrisnya para pelaku adalah orang terdekat atau keluarga korban.

Sementara Kepala PAUD Hj Siti Anisah, mengatakan, pendidikan seks ini menjadi bentuk kepedulian bersama, terutama orang tua, guru, dan kita semua terhadap masa depan anak.

“Kami berterima kasih kepada STIKES Karya Husada yang telah memberikan pengentahuan dan pendidikan bagi anak didik kami. Dari kegiatan ini, diharapkan ada kelanjutannya, yaitu adanya pendampingan dari pihak Karya Husada,” kata dia.

Mengenai harapan tersebut, Indah mengatakan, pihaknya akan selalu memberikan yang terbaik dengan melakukan pendampingan dan pemantauan yang berkesinambungan.

Selain itu, Karya Husada juga rutin melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, baik itu di dalam maupun di luar institusi, seperti di rumah-rumah sakit, lalu di luar kota seperti Batang, Magaleng, dna lainnya. Bentuknya beragam mulai dari penyuluhan kesehatan hingga pelatihan. 
  



Komentar